Gitaris I Dewa Gede Budjana berencana membangun sebuah museum gitar
Indonesia. Artis musik dangdut legendaris Rhoma Irama, kata Budjana,
sudah bersedia memberi gitarnya untuk mengisi museum itu.
"Jadi,
sebetulnya Budjana sering main di tempat kami di Bali, di LPM (Lembaga
Pendidikan Musik Farabi) Dwiki Dharmawan. Satu dan lain hal idenya
sempat disampaikan ke istri saya. Idenya cukup menarik, yaitu membuat
museum gitar di Ubud, tepatnya di Desa Payogan," ujar I Gusti Ngurah
Bagus Wijaya selaku produser eksekutif album Joged Kahyangan, yang baru dirilis Budjana di Red White (RW) Jazz Lounge, Kemang, Jakarta Selatan, 23 Mei 2013.
Gitar-gitar
yang akan dipajang di museum itu merupakan gitar-gitar milik para
gitaris Indonesia yang lebih dulu dilukis oleh para perupa kenamaan
dalam negeri.
"Museum ini (nanti dinamakan) Museum Gitarku Dewa
Bujana. Isinya gitar-gitar yang dilukis, hasil kolaborasi dengan
pelukis. Nanti juga ada kolaborasi dengan pengrajin perak dan ada juga
gitar memorabilia. Ada juga permintaan Budjana soal blue room, nanti gitarnya berwarna biru semua," jelas Wijaya. "Gitar-gitar yang dilukis ini akan dimuseumkan," timpal Budjana.
Direncanakan
pula oleh mereka, museum gitar tersebut akan dikembangkan menjadi roda
industri kreatif. "Ini visinya tidak hanya sebagai museum, tapi ada sisi
industri kreatifnya. Nanti kami bicarakan dengan orang yang punya
pengalaman sehingga keberadaan museum tadi tidak sekadar sebagai
pameran," terang Wijaya.
Sampai saat ini, menurut mereka, sejumlah gitar para gitaris Indonesia sudah masuk dalam daftar calon penghuni museum tersebut.
"Nanti
akan ada gitaris Indonesia yang akan menyerahkan gitarnya. Istri
(almarhum) Mas Chrisye, Damayanti Noor, sudah mau. Terus, sudah ada yang
menyerahkan gitarnya, seperti Eros (Eross Candra, Sheila on 7) dan
Rhoma Irama juga mau menyerahkan gitarnya. Di museum itu nanti jumlahnya
bisa tak terhingga. Sampai sekarang saja sudah terkumpul hampir
seratusan," terang Budjana.
Sumber : kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar