Selasa, 25 Juni 2013

Katak Paling Beracun di Dunia

Saat kita masih anak-anak, kita mungkin menyimpan katak yang kita temukan dalam toples dan vivarium, atau membawa mereka secara langsung untuk diperlihatkan pada teman-teman. Katak-katak yang ada dalam daftar ini berbeda dengan katak pada umumnya dan bukanlah makhluk yang bisa dibuat mainan ataupun disentuh langsung - semuanya sangat beracun.

Katak panah beracun keemasan
Katak ini menggunakan racunnya semata-mata untuk pertahanan diri, bukan untuk membunuh mangsanya, dan merupakan pertahanan yang baik terhadap predator katak itu sendiri. Katak ini terkenal karena racunnya digunakan untuk melumuri panah beracun. Cantik tapi mematikan - enak dipandang tapi jangan disentuh!

12. Giant Leaf Frog (Phyllomedusa bicolor)
Katak ini sangat memikat, juga dikenal dengan nama monkey frog, tubuhnya mengeluarkan racun ringan yang mungkin mempunyai efek berbeda-beda seperti sedasi dan sakit perut hingga halusinasi. Yang mengagumkan, suku-suku Amazon menggunakan racun ini dengan sengaja ke tubuh mereka. Mereka menggunakannya pada kulit yang terkena luka bakar atau luka lainnya untuk mendapatkan rasa segar, termasuk efek opioidnya. Sederhananya, katak nin bisa membuatmu 'high'! Katak daun raksasa juga terancan pembajakan biologis karena beberapa komponen racunnya dapat digunakan untuk mengobati AIDS dan kanker.

11. Dyeing Dart Frog (Dendrobates tinctorius)

Katak beracun ketiga terbesar di dunia, ukurannya kira-kira mencapai dua inchi. Racun digunakan untuk pertahanan diri dan katak ini mempunyai warna dan corak tubuh yang berbeda-beda. Hal unik tentang katak ini adalah cara bagaimana suku asli Guyana Shield (daerah Venezuela) menggunakannya. Orang-orang suku asli memijat kulit burung nuri muda, dan efek racunnya membuat bulu-bulu burung menjadi berubah warna - sehingga katak ini dinamai demikian. Racun juga digunakan oleh suku-suku untuk tujuan berburu, tetapi, jangan lakukan ini di rumah!

10. Red-backed Poison Frog (Ranitomeya reticulatus)

Katak paling beracun rangking dua dalam genusnya, setelah katak 
splash-backed poison. Racun katak ini dikategorikan 'menengah', tapi meskipun demikian, katak ini tidak boleh dipandang sebelah mata karena dapat menimbulkan luka serius pada manusia dan membunuh hewan seperti ayam. Racun katak ini berasal dari racun neurotoksik semut yang dimakan oleh si katak dan disimpan dalam kelenjar kulirnya - pertahanan diri yang hebat terhadap pemangsanya yang tidak terintimidasi oleh warna kulitnya. Menimbang fakta adanya ular tanah satu-satunya (Leimadophis epinephelus) yang mempunyai sedikit resistensi terhadap racun katak ini, si katak sendiri tidak merencanakan dirinya menjadi makanan lezat secepatnya!

9. Strawberry Poison Dart Frog (Oophaga pumilio)


Dengan warna kulit merah cerah, katak 
strawberry poison dart mungil ini (berasal dari Amerika Utara), adalah salah satu spesies yang paling cantik yang terdaftar di sini. Racunnya termasuk menengah, dapat menyebabkan pembengkakan dan sensasi terbakar, tetapi jauh lebih lemah daripada katak beracun genus Phyllobates.

Katak panah bracun stoberi mendapatkan racunnya dari memakan tungau. Peneliti berpikir bahwa sumber racun katak ini awalnya adalah semut, tetapi ternyata, sumber racun alkaloid yang ditemukan pada kulit katak adalah spesies sejenis laba-laba yang amat kecil. Ini menunjukkan bahwa keanekaragaman hayati dalam hal habitat mempengaruhi tingkat racun - dan ini juga tergantung predatornya. Upaya-upaya konservasi perlu dilakukan bukan hanya untuk kataknya saja, tetapi juga untuk tungau yang membekali pertahanan diri katak.

8. Blue Poison Dart Frog (Dendrobates azureus)


Katak bongkok yang menawan ini mungkin tidak seberacun racun Phyllobates yang mematikan, tetapi bukan berarti dia tidak berbahaya.

Racun anak panah beracun biru dapat melumpuhkan atau membunuh predator yang tidak terintimidasi dengan warnanya, katak ini bahkan mempunyai potensi membunuh manusia - 2 mikrogram senyawa racun cukup membuat fatal dan makhluk ini bisa mempunyai lebih banyak lagi dalam sistem tubuhnya! Katak ini sama dengan katak panah beracun lainnya yang berasal dari Amerika Selatan yang tidak terlalu beracun ketika makanannya terbatas.

7. Lovely Poison Frog (Phyllobates lugubris)


Dikenal juga dengan nama katak anah panah beracun belang
, katak beracun yang cantik ini berasal dari Amerika Tengah yang paling tidak beracun dalam genus Phyllobates, tetapi tetap dapat menghasilkan racun yang berbahaya. Jumlah racun yang diperlukan relatif sedikit, tidak lebih dari 0,8 mikrogram, tetapi katak ini jauh dari kata tidak berbahaya dan dapat menyebabkan gagal jantung pada predator yang memakannya. Jangan dibodohi oleh namanya! (Hmm, si katak memang cantik sih).


6. Golfodulcean Poison Frog (Phyllobates vittatus)


Katak beracun 
Golfodulcean berwarna mencolok dan dinamai sesuai dengan garis belang di punggungnya. Katak ini berada di rangking 4 dalam genus Phyllobates. Katak ini beracun dan dapat menimbulkan nyeri yang menyiksa, kejang-kejang ringan, dan bahkan kelumpuhan dalam beberapa kasus. Terdapat laporan bahwa memakan katak ini (siapa yang mencicipi katak beracun dengan sengaja?) dapat menyebabkan sensasi kesemutan, hampir mati rasa pada lidah yang diikuti dengan sensasi tenggorokan yang terikat". Cukup yakin kalau itu adalah permulaannya.

5. Splash-backed Poison Frog (Ranitomeya variabilis)


Spesies yang biasa hidup di atas pohon di hutan-hutan hujan Ekuador dan Peru, katak beracun berpunggung-splash adalah yang paling beracun di genusnya, dengan sekresi dari kulitnya yang disinyalir mampu membunuh lima orang manusia. Warna kulitnya mungkin tampak menawan, tapi pesannya sungguh sederhana: 
jauh-jauh darinya!

4. Phantasmal Poison Frog (Epipedobates tricolor)

Katak pembunuh ini ukurannya amat sangat kecil, tetapi racunnya mengalahkan ukurannya. Panjangnya kurang dari setengah inchi pada beberapa kasus, tetapi dilengkapi dengan pukulan maut yang menakjubkan. Racunnya dapat membunuh predator dan manusia dengan mudah, tetapi terdapat fakta unik bahhwa sebuah analgetika (painkiller) yang kekuatannya 200 kali lebih kuat daripada morfin - disebut epibatadinee - ternyata dikembangkan dari racun katak ini. Katak ini terancam punah di daerahnya sendiri yaitu Ekuador. Katak ini dikembangbiakkan para ilmuan yang juga ingin mendapatkan racunnya. Sarung tangan dan pelindung muka adalah keharusan!

The Blue Reef Aquarium telah sukses mengembangbiakkan katak ini, dengan 26 katak muda pada tahun 2010. Juru bicara Aquarium Jenna MacFarlane berkata, "Meskipun status katak ini mematikan, semoga katak ini suatu ari dapat membantu menyelamatkan nyawa. "Epibatadine disebut-sebut sebagai obat yang tidak menimbulkan ketergantungan dan efek sampainya tidak seserius morfin.

3. Kokoe Poison Dart Frog (Phyllobates aurotaenia)


Phyllobates aurotaenia, dikenal juga dengan nama katak anak panah beracun Kokoe, adalah katak yang paling kecil dari ketiga katak paling beracun dari genus Phyllobates. Seperti spesies saudaranya, katak ini mengeluarkan batrachotoxin yang amat sangat poten melalui kulitnya. Racun ini mempunyai efek asam, meresap melalui luka dan kemungkinan pori-pori dan menyebabkan gejala bervariasi antara nyeri yang tak tertahankan dan demam hingga kejang-kejang dan kelumpuhan. Untuk mendapatkan racun katak anak panah beracun Kokoe dan spesies yang berdekatan, suku asli hutan Colombia menembak katak dengan batang dan memegangnya di atas api supaya racunnya keluar menuju permukaan, siap dioleskan ke ujung anak panah.

2. Black-legged Dart Frog (Phyllobates bicolor)


Katak paling beracun rangking dua di dunia adalah katak anak panah beracun berkaki-hitam, atau Phyllobates bicolor, ditemukan di Colombia Barat. Katak ini lebih kecil daripada 
Phyllobates terribilis dan racunnya tidak sekuat katak itu, tetapi sama-sama mematikan. Cukup 150 mikrogram racun dapat membunuh seseorang, dan kematian manusia pernah dilaporkan. Batrachotoxin menyebabkan demam,   nyeri menyiksa , kejang-kejang dan kematian karena paralisis pernapasan dan otot-otot.

Katak anak panah berkaki-hitam dinamai demikian karena kaki depan dan belakangnya yang gelap. 
Meskipun katak ini beracun, sama seperti katak anak panuh beracun lainnya adalah orang tua yang berdedikasi: mengangkut berudunya di atas punggung, yang menempel pada lendirnya. Ketika punggung katak digunakan untuk mengamankan berudunya, predator yang cerdik terperingati karena warna kuningnya yang mencolok.

1. Golden Poison Frog (Phyllobates terribilis)
Berasal dari pantai Pasifik Columbia, katak menawan tapi mematikan berwarna keemasan ini, Phyllobates terribilis, adalah salah satu binatang yang paling beracun di planet ini. Cukup kecil untuk masuk dalam genggaman tangan (meskipun membawanya dalam genggaman tangan adalah hal terakhir yang bisa kamu lakukan!), racun pada kulitnya mampu mengeluarkan 10 - 20 manusia, atau dua gajah Afrika. Katak ini digosipkan bisa membunuh orang yang menyentuhnya, sedangkan ayam dan anjing bisa mati karena berkontak dengan kain/ serbet yang sudah pernah dilewati si katak.

Racun yang dihasilkan oleh katak ini adalah batrachotoxin yang dapat membunuh melalui bloking rangsang saraf tubuh, memendekkan otot dan lalu menyebabkan gagal jantung. Racun ini juga tahan lama, ketika suku pribumi Choco Emberá menggunakannya pada anak panah beracun mereka, racunnya masih tetap ada pada ujung anak panah selama lebih dari dua tahun.
Jika anda mempunyai kesempatan melihat katak ini, kita mempunyai alasan untuk tidak terlalu kuatir - mereka memerlukan senyawa kimia dari serangga yang mereka makan untuk tetap beracun - tetapi karena racun itu tidak mudah hilang, lebih baik memang menjaga jarak.

Bonus: Corroboree Frog


Katak corroboree bisa ditemukan di daerah sub pegunungan Alpin di Australia dan gampang dikenali dengan adanya garis-garis kuning jelas. Tidak seperti semua katak di daftar ini, katak Corroboree sebenarnya menghasilkan racun oleh mereka sendiri - dan katak ini adalah yang pertama mempunyai kemampuan seperti ini. Selain katak ini, racun biasanya didapatkan melalui makanannya yaitu serangga. Katak ini dikategorikan sebagai hampir punah, karena faktor kekeringan dan perusakan lingkungan, amfibi yang cantik tapi mematikan ini adalah salah satu subjek dalam usaha-usaha konservasi.
 
Sumber : faisalridhasyarif.blogspot.com

Artikel Terkait Lainnya Seputar:



Tidak ada komentar:

Posting Komentar