Kedekatan Taufiq Kiemas dengan anak-anak muda adalah lintas batas organisasi dan partai. Taufiq juga dinilai sebagai figur yang piawai menjembatani beragam perbedaan.
"(Taufiq adalah) the guardian of unity in diversity,
pengawal bhineka tunggal ika," kata Wakil Ketua Umum Partai Amanat
Nasional Dradjad Hari Wibowo, melalui layanan pesan, Sabtu (8/6/2013)
malam. Karenanya, dia mengaku tak heran ketika kemudian Taufiq gencar
mengkampanyekan dan merajut kebhinekaan dengan 4 pilar yang mencakup
Pancasila, UUD 1945, kebhinekaan, dan NKRI.
Bagi beliau, kata
Dradjad, perbedaan merupakan kebhinekaan. "Dan tugas pemimpin adalah
merajut kebhinekaan tersebut," ujarnya dalam memaknai "pesan" Taufiq.
Kepada Kompas.com
Dradjad menuturkan salah satu kenangan pribadinya bersama Taufiq adalah
saat dia diundang khusus ke kediaman Taufiq di Jalan Teuku Umar 27A
Jakarta Pusat. Bukan undangan itu yang melahirkan kenangan membekas,
melainkan cara Taufiq mengenalkannya pada Megawati Soekarnoputri.
Pertemuan
tersebut berlangsung pada suatu siang. "Om Taufiq mengenalkan saya
kepada bu Mega dengan mengatakan 'Ma, ini mas Dradjad, sejak lama
manggil saya Om karena ayah dan kakeknya pengikut Bapak turun temurun',"
papar dia. Sebutan "Bapak" yang dimaksudkan Taufiq adalah Bung Karno.
Dradjad
juga mengatakan pernah mendampingi Taufiq menemui Amien Rais. Bersama
Pramono Anung, mereka berangkat dari kediaman di Jalan Teuku Umar menuju
Gandaria.
"Inti pertemuan kedua beliau (Taufiq dan Amien) adalah
posisi politik bisa berbeda-beda, tapi pemimpin-pemimpin senior perlu
selalu berkomunikasi demi persatuan dan kesatuan bangsa," kata Dradjad.
Komunikasi
para senior tersebut, menurut Dradjad, merupakan salah satu faktor yang
membuat NKRI tetap utuh. "Dan kita sekarang memperoleh 'the gain of
democracy' baik secara ekonomi maupun non-ekonomi," tegas dia.
Sumber : kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar